SMK Mikael Surakarta

Bertumbuh Menjadi Tangguh dalam Terang Kristus

Banyak orang memberi kesan yang berbeda tentang Bulan September. Beberapa dikenangkan dalam bentuk lagu-lagu. Pada dekade 1980-an, penyanyi wanita Indonesia, Vina Panduwinata, memberikan kesan positif dengan lagunya yang berjudul “September Ceria”. Di tempat dan masa yang berbeda, pada tahun 2005, grup musik asal Amerika Serikat, Greenday, merilis lagu yang berjudul Wake Me Up When September Ends”. Lagu ini terinspirasi dari peristiwa yang dialami oleh vokalis grup musik tersebut, Billie Joe Armstrong, saat ayahnya meninggal karena kanker pada 1 September 1982. Lagu ini pun ditulis dengan makna yang mendalam.

 

Bagaimana dengan bulan September tahun ini?

Yang pasti di bulan September tahun ini, saya hanya bisa membuat 1 tulisan dalam 1 bulan (itu saja baru bisa diterbitkan di Bulan Oktober…). Tentu bukan karena malas, tetapi memang bahwa di bulan September tahun ini banyak kegiatan yang harus dijalani oleh Keluarga Besar SMK Katolik St.Mikael Surakarta, yang tentu menyita waktu dan tenaga.

 

Di awal bulan September, bersama Politeknik ATMI, dilaksanakan vaksinasi massal. Kegiatan tersebut menyita waktu selama hampir satu minggu. Berikutnya, dilaksanakan juga proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas bagi para siswa kelas XII. Dengan dilaksanakan secara bertahap, diharapkan semua siswa kelas XII nantinya dapat menjalani kegiatan praktek setiap minggu secara rutin, dengan berbagai jenis kegiatan yang sudah direncanakan. Di akhir bulan, juga dilaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara luring bagi para siswa kelas X. Kegiatan ini sebenarnya sudah direncanakan untuk dapat dilaksanakan di Bulan Juli 2021. Namun karena situasi pandemi dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), kegiatan ini baru terlaksana di bulan ini. Di samping itu, proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan Pembelajaran Jarak Dekat (PJD) juga masih berlangsung sepanjang bulan ini.

 

Selain itu, karena SMK Katolik St Mikael Surakarta sudah ditunjuk menjadi salah satu SMK Program Keunggulan (PK), maka kegiatan terkait dengan hal ini pun juga dilangsungkan. Berbagai kegiatan dalam bentuk webinar, pelatihan, dan rapat-rapat terbatas juga dilaksanakan. Satu hal yang memberi kelegaan adalah bahwa di bulan September ini pula, Provinsial Serikat Jesus Indonesia, Romo Benedictus Hari Juliawan SJ, menyempatkan diri untuk berkunjung ke SMK Katolik St. Mikael Surakarta. Pertemuan dengan Romo Provinsial ini meskipun tidak lama, dapat menyuntikkan semangat bagi semua yang berkarya di sini. Di bagian lain, dalam kesempatan mengikuti webinar bersama narasumber Ignasius Jonan, pernyataan pertamanya langsung menghantam telak. Pak Jonan mengajak sekolah sebagai lembaga, untuk tidak lagi berorientasi pada produk, tetapi berorientasi pada pelayanan. Ucapan ini tentu bukan omong kosong. Dalam pengalaman secara khusus merombak perkeretaapian di Indonesia, Pak Jonan sudah membuktikan ucapannya.

 

 

Jujur saja, merasakan dinamika di bulan September ini, rasanya sangat melelahkan. Sebagai salah satu pengajar praktek gambar dengan perangkat lunak Solidworks, saya merefleksikan peristiwa ini dengan sebuah perintah dalam Solidworks, yaitu coincident. Jika dalam Solidworks, perintah ini digunakan untuk menempelkan beberapa permukaan, dinamika di bulan September tak ubahnya dengan memberikan perintah coincident. Beberapa kegiatan ditempelkan dalam waktu yang bersamaan. Dalam Solidworks, perintah coincident bisa menimbulkan dampak positif, maupun dampak negatif. Coincident akan berdampak positif, jika permukaan yang dipasangkan ditempelkan dengan tepat, sehingga mendukung fungsinya. Namun jika ditempelkan secara asal-asalan, yang terjadi adalah fenomena yang disebut over defined (saya belum dapat menemukan istilah yang tepat dalam Bahasa Indonesia). Jika fenomena tersebut tetap dipaksakan, yang terjadi adalah segala hal yang sudah dirintis akan berantakan (will be broken). Hal ini tentu tidak diharapkan. Dan saya yakin bahwa berbagai peristiwa coincident di bulan September ini adalah coincident yang memberi dampak positif.

 

Untunglah, di bulan September ini, Kolese Mikael juga merayakan pesta Santo Mikael sebagai pelindungnya pada tanggal 29 September. Dan secara kebetulan (coincidentally), tema tahun ini juga menarik. Pesta Santo Mikael tahun ini mengambil tema “Bertumbuh Menjadi Tangguh dalam Terang Kristus”. Tema ini menarik bagi saya.

 

Saya sendiri merefleksikan, sesuatu yang bertumbuh menjadi tangguh terbentuk karena pengalaman. Pengalaman ini tentunya tidak melulu pengalaman yang menyenangkan, bisa jadi karena pengalaman yang kurang menyenangkan. Pelaut yang hebat tidak lahir dari lautan yang tenang. Begitu juga seorang atlet, yang hanya latihan terus-menerus, tanpa pernah bertanding tentu tidak akan bertumbuh menjadi atlet yang tangguh. Secara fisik memang bertumbuh, namun secara mental belum tentu. Pengalaman bertanding (mungkin juga pengalaman kalah ataupun pengalaman gagal), bisa jadi membuat atlet tersebut bertumbuh menjadi pribadi yang tangguh.

 

Demikian juga dengan dinamika kita di bulan September. Semoga berbagai pengalaman yang kita rasakan, dengan segala suka-dukanya, dapat kita refleksikan dan maknai secara tepat. Dalam terang Kristus, semoga kita bertumbuh menjadi pribadi-pribadi yang tangguh.

Terbentur…. Terbentur… Terbentur… Terbentuk

(Tan Malaka)

 

Salam dan doa

 

Alexander Arief R.

Sub.Pamong

Home
Berita
Kontak
Galeri